Beterbangan di malam hari, meski tanpa sayap.
Hinggap keberbagai pelukan pria hidung belang.
Menangis di dalam senyuman, tertawa di dalam tangisan.
Memang tak ada yang meminta terlahir sebagai kupu-kupu malam.
Wahai kupu-kupu malam, mentari sesaat lagi hadir sinari jiwa.
Aku yakin kini kau tengah berjuang keras untuk berhenti menjadi kupu-kupu malam.
Jika hidup adalah pilihan. Maka berhenti menjadi kupu-kupu malam adalah keputusanmu yang terindah.
Selalu ada asa bagi jiwa yang ingin menebus dosa.
Adukan saja keluh kesahmu malam ini, disepertiga malam.
Mulailah menolak pria hidung belang yang tak pernah puas, walau sudah beristri.
Yakinlah, keputusanmu untuk melupakan gemerlap malam.
Suatu keputusan yang menghangatkan jiwa. Mengantarkanmu pada surga.
Jika kau belum bersuami. Peluklah malam ini dalam doa. Basuh semua topeng yang hinggap selama ini.
Kau semakin cantik tanpa kosmetik.
Kau, kelak akan mendapat pria sejati yang tak sekadar inginkan tubuhmu saja.
Aku berdoa untukmu, siapapun kau sang kupu-kupu malam.
#Sahabatmu,
Bang Joy
Kontributor tetap rubrik puisi di www.brodkes.com
Foto: jendelasatra. ilustrasi
Hinggap keberbagai pelukan pria hidung belang.
Menangis di dalam senyuman, tertawa di dalam tangisan.
Memang tak ada yang meminta terlahir sebagai kupu-kupu malam.
Wahai kupu-kupu malam, mentari sesaat lagi hadir sinari jiwa.
Aku yakin kini kau tengah berjuang keras untuk berhenti menjadi kupu-kupu malam.
Jika hidup adalah pilihan. Maka berhenti menjadi kupu-kupu malam adalah keputusanmu yang terindah.
Selalu ada asa bagi jiwa yang ingin menebus dosa.
Adukan saja keluh kesahmu malam ini, disepertiga malam.
Mulailah menolak pria hidung belang yang tak pernah puas, walau sudah beristri.
Yakinlah, keputusanmu untuk melupakan gemerlap malam.
Suatu keputusan yang menghangatkan jiwa. Mengantarkanmu pada surga.
Jika kau belum bersuami. Peluklah malam ini dalam doa. Basuh semua topeng yang hinggap selama ini.
Kau semakin cantik tanpa kosmetik.
Kau, kelak akan mendapat pria sejati yang tak sekadar inginkan tubuhmu saja.
Aku berdoa untukmu, siapapun kau sang kupu-kupu malam.
#Sahabatmu,
Bang Joy
Kontributor tetap rubrik puisi di www.brodkes.com
Foto: jendelasatra. ilustrasi
EmoticonEmoticon