Dikisahkan, pernah ada seorang pemuda yang datang kepada seorang Syaikh lalu mengatakan,
"Aku ini seorang pemuda yang memiliki banyak keinginan dan tak bisa menundukkan pandanganku dari apa yang diharamkan (wanita non mahram) di pasar. Apa yang harus aku lakukan?"
Lalu Syaikh tersebut memberikannya segelas susu penuh dan menyuruhnya untuk membawa gelas tersebut ke suatu tempat dengan melewati pasar tanpa menumpahkan setetes pun air susu yang ada di dalam gelas.
Selanjutnya, Syaikh itu memanggil salah seorang muridnya untuk pergi menemani pemuda tadi berjalan di pasar. Tugasnya adalah memukul dan mempermalukan pemuda tsb di hadapan khalayak ramai apabila ia gagal dan menumpahkan air susu dalam gelas.
Ternyata, pemuda itu berhasil membawa gelas susu itu tanpa menumpahkan sedikit pun darinya.
Kemudian Syaikh berkata,
"Berapa wanita yang engkau lihat tadi wahai anak muda?"
Maka pemuda itu menjawab,
"Wahai Syaikh, aku tak memperhatikan apa pun di sekelilingku selain gelas ini. Aku takut menumpahkannya, lalu dipukul dan dipermalukan di hadapan orang banyak.!"
Syaikh itu pun berkata,
"Begitulah keadaan orang beriman wahai anak muda. Orang beriman itu takut kepada Allah dan takut kalau sekiranya ia dipermalukan di hadapan seluruh manusia hari kiamat kelak apabila ia mengerjakan maksiat. Orang beriman itu selalu menjaga dirinya dari dosa dan maksiat. Hatinya selalu fokus dan tertuju pada hari kiamat."
Semoga menjadi bahan renungan dan muhasabah.
Silahkan disebarkan kalau bermanfaat.
Redaktur: Abu Naila
Sumber: brodkes WA
Foto: kajiansalaf.com
EmoticonEmoticon