Sebelumnya, Ratna mengaku pernah mengalami masa-masa kelam yang hampir menyeretnya pada kesesatan. Sebagai anak muda, Ratna mulai berpikir menggunakan logika. Ratna menganggap hal-hal yang di luar logika tidak mungkin terjadi. Ia pun sempat masuk ke fase agnostik, di mana seseorang tak mempercayai hal-hal yang di luar batas pemikiran rasional.
"Aku berpikir sesuatu harus sesuai logika. Saat itu aku berpikir kok beda ya kalau agama sama logika. Aku akhirnya jadi agnostik. Apalagi aku sering ke luar negeri, banyak yang atheis jadi makin terpengaruh," ungkap Ratna Galih, di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, seperti yang dilansir liputan6.com, Sabtu (29/8/2015).
Ratna mengaku bersyukur bisa kembali ke jalan yang lurus dan dijauhkan dari kesesatan.
"Duniawi aku mencukupi, bahagia tapi nggak lengkap. Tetap ada yang kosong. Akhirnya aku iseng membeli Al Qur'an dan sience. Nah di situ terjawab semua pertanyaan dalam hidup. Aku menemukan jawabannya cuma di Al Qur'an, nggak ada di buku lain," ucap Ratna Galih.
"Aku minta petunjuk kepada Allah supaya dibimbing. Dan inspirasi aku Ustad Felix Siauw yang memberikan banyak pengetahuan dan inspirasi," terangnya.
Ratna mengemukakan, keputusannya berhijab sempat mendapatkan ketidaksetujuan dari sang suami yang kaget karena perubahan itu.
"Dia aneh sendiri lihatnya, awalnya nggak setuju tapi aku niatkan, akhirnya dia setuju. Hidup cuma sebentar doang, aku udah cukup untuk duniawi, aku fokus akhirat aja," katanya, seperti yang dilansir detik.com, Sabtu (29/8). (abunaila)
EmoticonEmoticon